Serangan Denial of Service (DoS) adalah serangan jenis malicious yang membuat
server atau resource dari jaringan tidak tersedia untuk pengguna, biasanya melakukan
interupsi sementara atau menunda pelayanan dari sebuah host yang terkoneksi pada
internet.
1. Serangan DOS
Jenis serangan DoS yang paling sering dilakukan adalah jenis serangan yang
membanjiri permintaan (request) ke server menggunakan request komunikasi eksternal.
Kelebihan permintaan ini akan mencegah respon dari lalu lintas jaringan yang sah atau
akan merespon sangat lama.
Target resource pada serangan DoS dapat berupa komputer terentu, sebuah port
atau servis pada sistem yang diincar, keseluruhan jaringan, atau sebuah komponen pada
suatu jaringan tertentu. Serangan DoS juga dapat menargetkan komunikasi manusia dan
komputer (seperti mematikan alarm atau printer) atau sistem respon manusia (seperti
mematikan telepon genggam atau laptop).
Serangan DoS juga dapat menargetkan resource dari sistem, sepeti resource
komputasi (bandwith, disk space, waktu prosessor), informasi konfigurasi (informasi
routing, dan lain-lain), informasi state (contoh, menahan permintaan reset sesi TCP).
Tambahan, serangan DoS dapat didesain untuk mengeksekusi malware yang membuat
prosessor bekerja semaksimal mungkin, mencegah penggunaan yang lain, memicu error
pada mikrokode mesin atau urutan instruksi, memaksa komputer ke state yang tidak
stabil, mengeksploitasi kerentanan pada sistem operasi untuk melemahkan resource
sistem, melakukan crash pada sistem operasi.
Serangan DoS tidak memerlukan biaya yang tinggi, dan sulit untuk menangkalnya
tanpa menggunakan tool yang tepat. Inilah yang menyebabkan DoS paling populer
3
bahkan di kalangan orang-orang yang memiliki pengetahuan secara teknis. Faktanya,
layanan DoS ditawarkan di berbagai website. Layanan ini semakin berkembang dan
cangih, dan dapat mengeksploitasi kerentanan aplikasi secara efektif dan mengelak dari
deteksi firewall.
2. Perbedaan Serangan DOS dan DDOS
Pada serangan DoS, satu komputer dan satu koneksi internet dignakan untuk
membanjiri server dengan pengiriman paket yang bertujuan untuk melakukan
“overloading” bandwith dan sumber server yang ditargetkan.
Serangan DDoS menggunakan banyak perangkat dan banyak koneksi internet, yang
sering terdistribusi secara global yang biasa disebut sebagai “botnet”. Oleh sebab itu,
serangan DDoS lebih sulit untuk dihindari.
3. Jenis-jenis DOS
Jenis DoS dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
- Volume Based Attack
Termasuk UDP floods, ICMP floods, dan paket spoofed lainnya. Tujuan serangan
untuk memenuhi bandwith dari situs yang diserang, dan besarnya serangan diukur
dalam satuan bit per detik (Bps).
- Protocol Attack
Termasuk SYN foolds, fragmented packet attacks, Ping of Death, Smurf DDoS dan
lainnya. Jenis serangan ini memakan resource server secara aktual, atau peralatan
komunikasi intermediate seperti firewall dan load balancer, dan diukur dalam
satuan Paket per detik.
- Application Layer Attack
Termasuk Slowloris, serangan Zero-day DDoS, serangan DDoS yang menargetkan
kerentanan Apache, Windows atau OpenBSD, dan lainnya. Request terlihat sah dan
baik-baik saja. Tujuan dari serangan ini adalah untuk melakukan crash pada server
web dan besarnya serangan diukur dalam Request per detik.
4. Motif untuk Melakukan Penyerangan
Ada beberapa motif cracer dalam melakukan serangan Denial of Service, yaitu sebagai berikut.
1. Status Sub-Kultural.
2. Untuk mendapatkan akses.
3. Balas dendam.
4. Alasan Politik.
5. Alasan ekonomi.
6. Tujuan kejahatan/ keisengan.
Status subkultural sering disebut juga pencarian jati diri. Status subkultural ini
merupakan aktifitas umum dikalangan para hacker untuk menunjukkan kemampuannya
melakukan Denial of Service diawal karirnya.
Politik dan Ekonomi merupakan alasan yang paling relevan untuk melakukan DoS
masa sekarang. Perang cyber (cyber war) sering dijumpai diantara negara-negara yang
berselisih. Untuk menghentikan aktifitas server target tersebut, beberapa orang
melakuikan DDoS sehingga aktifitas server yang menjadi aktifitas vital bagi suatu
negara akan terganggu.
Kejahatan atau iseng merupakan alasan yang paling sering dijumpai. Di Internet
terdapat banyak sekali tool yang dapat melakukan DoS dengan variasi yang
bermacam-macam dan sangat mudah untuk melakukannya.
Sumber. (M Syahrul)
Belum ada tanggapan untuk "DOS (Denial of Service) dan DDOS (Distributed Denial of Service)"
Post a Comment